Kebutuhan dan perkembangan moda transportasi ride-sharing akhir-akhir ini memicu generasi milenial membeli mobil baru. Menariknya, sebagian dari mereka memakai kendaraan roda empat itu untuk taksi online.
Inilah penelitian yang dilakukan lembaga riset Mintel, bahwa di Amerika Serikat, 15 persen generasi milenial yang membeli mobil menggunakannya untuk cari uang, disetiri sendiri untuk ”narik” Uber, Lyft, atau layanan sejenisnya.
Selain penurunan kubikasi mesin, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga akan mengenakan tarif angkutan batas atas dan bawah untuk taksi online. Rencana ini sudah disampaikan dalam kajian revisi pada uji publik awal yang dilakukan pada Februari lalu.
Baca juga :
Pudji Hartanto selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat, menjelaskan penerapan tarif dilakukan atas adanya saran dan masukan dari pihak-pihak terkait.
“Dari sebelum uji publik masalah ini memang sudah ada, kita sudah dapat masukan. Masalah tarif sebenarnya lebih untuk kesetaraan, biar lebih sehat,” ucap Pudji kepada KompasOtomotif : Taksi “Online” Bakal Pakai Tarif Atas dan Bawah, Rabu (1/3/2017).
Kalau terlalu murah, lanjut Pudji, akan membuat persaingan tidak sehat dengan taksi konvensional. Sebaliknya kalau terlalu mahal juga bisa merugikan konsumen atau penumpang kan.
Menurut Pudji, selain membuat kompetisi bisnis transportasi lebih sehat, adanya pembatasan tarif atas dan bawah juga dianggap akan menguntungkan untuk perusahaan penyedia taksi online. Dengan begitu mereka sudah ada patokan ketentuan besaran tarif untuk jarak tempuh.
Para sopir berunjuk rasa menuntut untuk mencabut Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.
“Biasanya kalau dekat-dekat itu biaya lebih murah, dengan patokan tarif pengemudi justru lebih diuntungkan, karena sudah ada standarnya. Apalagi saat ini persaingan taksi online juga cukup ketat, pemainnya semakin banyak,” kata Pudji.
Untuk masalah penerapan rincian tarif sendiri, Pudji mengaku akan menyerahkan kepada pemerintah daerah (pemda). Hal ini dikarenakan setiap wilayah berbeda pasarnya. “Sepenuhnya ke pemda, pemerintah pusat tidak ikut campur dalam penerapannya,” kata Pudji.
Yakin mobil anda sudah berkilau setelah dicuci ? Apakah kilau tersebut bersifat permanen? Mobil setelah dicuci memang akan terlihat bersih
dan berkilau, tetapi setelah dipakai sehari-hari, tetapi debu dan kotoran akan menempel kembali di cat mobil dan mobil akan terlihat kusam kembali. Jadi sesering apa anda harus mencuci mobil anda atau bolak-balik ke tempat cuci mobil? SCUTO dengan Nano Ceramic membantu anda mempertahankan kilau cat mobil anda. Partikel-partikel kecil dari Nano Ceramic yang meresap di
pori-pori cat mobil anda akan melindungi keaslian cat mobil anda dan melindungi dari debu dan kotoran lainnya. Jadi tunggu apa lagi? Segera aplikasikan SCUTO ke Mobil anda. Untuk Konsultasi dan Reservasi Silahkan Hubungi:
Office:
Cahaya Palmerah Building
Ground Floor, Suite 111.
Jakarta Barat 11480
Telp.(021) 533-1673
Scuto_PIAR 